Wednesday, May 10, 2017

sadiposip

Alasan Menkominfo Lelang 2,1 GHz dan 2,3 GHz Bersamaan

Jakarta, CNN Indonesia -- Pemerintah melalui Kementerian Komunikasi dan Informatikan (Kemenkominfo)  hampir pasti aturan lelang frekuensi di 2.1 GHz dan 2.3 GHz akan diteken pada akhir Mei.

Menkominfo Rudiantara menegaskan bahwa pelelangan ini akan berfokus pada peningkatan mutu layanan, bukannya coverage sehingga pihaknya akan mengutamakan kebutuhan operator di kota-kota yang penggunanya 'tercekik' akibat traffic yang terlalu sibuk dan ramai.

Pada awalnya, Kominfo hanya melihat congestion atau situasi tercekik ini terjadi parah di lima kota di Indonesia. Namun setelah kajian, Rudi menemukan lima kota lain yang ternyata juga tercekik sama buruknya.

"Permasalahannya di kita itu apa. Tadinya yang kita lihat 5 kota, sekarang di 10 kota. Kita perluas di kota-kota mana saja terjadi permasalahan," jelasnya saat ditanyai mengenai proses pelelangan kedua frekuensi.

Kendati kini ada 10 kota yang tercekik, Rudiantara memastikan bahwa kedua spektrum akan tetap dilelang pada waktu yang bersamaan. Peraturan Menteri mengenai prosedur akan dikeluarkan pada akhir Mei 2017, yang sudah mundur beberapa kali sejak awal tahun.

"Kita akan lihat operator mana saja yang punya permasalahan karena kan kita juga harus transparan kepada masyarakat bahwa, eh operator ini di kota ini conges (padat), lho. Masyarakat harus tahu. Nah untuk menyelesaikannya, nanti kita tambahkan frekuensi sehingga layanannya membaik gitu," ujar pria yang kera p disapa Chief RA.

Selain itu, Rudiantara juga kembali menegaskan bahwa pelelangan tidak akan dibuka untuk operator baru. Namun, jika ada operator asing yang berminat untuk berinvestasi maka pemerintah memberikan kesempatan. Ini berkaitan dengan rumor yang mengatakan bahwa salah satu operator Vietnam berniat memasuki Indonesia.

"Kita tidak buka peluang itu (operator baru). Kita ini tidak akan selesai-selesai membangun industri dengan ekosistem yang sustainable dan efisien karena skala ekonominya tidak ada," demikian tanggapan Rudi.

Lebih lanjut Rudi juga menuturkan visinya bahwa idealnya dalam dua tahun mendatang operator di Indonesia hanya akan tersisa 3-4 operator saja. Meski tidak bisa memaksakan industri, pihaknya terus meminta konsolidasi agar masyarakat dan operator sama-sama diuntungkan.

Rumor mengenai adanya operator baru ke Indonesia sebagaimana dilaporkan Vietnamnet. Operator Viettel bermaksud untuk mengembangkan bisnis di tanah air karena tertarik dengan potensi besarnya. Viettel sendiri telah menggelar jaringan 4G LTE pada 18 April lalu dan mengklaim telah merangkul 95 persen populasi Vietnam. 

Selain Indonesia, Viettel Global telah menjangkau Laos, Kamboja, Timor Timur, Kamerun, Haiti, Peru, dan Tanzania. Perusahaan juga berniat menjangkau Indonesia, Myanmar dan Nigeria dalam tahun-tahun ke depan.

(tyo) This article forwarded via FORWARD RSS - http://forward.fullcontentrss.com If you no longer wish to receive email from Forward RSS, click here to unsubscribe: http://forward.fullcontentrss.com/unsubscribe.php

Subscribe to this Blog via Email :